Minggu, 22 Februari 2009

SEJARAH PERSIT

Profil Organisasi

Sejarah

Persatuan Istri Prajurit TNI AD Persit Kartika Chandra Kirana lahir di tengah-tengah perjuangan bangsa Indonesia yang dijiwai semangat dan cita-cita luhur untuk merebut kemerdekaan dari tangan penjajah.Dalam pertumbuhannya, organisasi ini tidak dapat dipisahkan dari perkembangan TNI AD. Kelahirannya didorong oleh kesadaran bela Negara dan ingin ikut serta berjuang mendampingi suami sesuai dengan sifat kewanitaannya. Kegiatan dapur umum dan palang merah merupakan pilihannya dalam perjuangan merebut kemerdekaan. Dengan didasari rasa senasib seperjuangan, maka di beberapa tempat istri prajurit TNI AD membentuk organisasi yang bersifat lokal dengan nama yang berbeda-beda antara lain:

1. Diawali dengan dibentuknya Persatuan Kaum Ibu Tentara (PKIT) pada tanggal 3 April 1946 di Purwakarta Jawa Barat oleh Ny. Ratu Aminah Hidayat istri Kolonel Hidayat Kepala Staf Komandemen. Yang kemudian kita kenal sebagai pendiri Persit. Sejak itulah sejarah organisasi Persit Kartika Chandra Kirana dimulai.

2. Di Serang Jawa Barat berdiri organisasi dengan nama Persatuan Istri Tentara (PIT) yang diketuai Ny. Suhadi.

3. Di Malang Jawa Timur organisasi serupa berdiri dengan ketuanya Ny. S.R. Lasmindar.

Untuk menghadapi tantangan perjuangan yang semakin berat, maka pada tanggal 15 Agustus 1946 PKIT mengadakan konferensi di Garut Jawa Barat guna mempersatukan organisasi-organisasi istri tentara yang ada di daerah-daerah. Dalam konferensi tersebut nama PKIT diubah menjadi Persatuan Istri Tentara (Persit) atas saran Ny. Hamara Effendi. Selanjutnya kegiatan Persit semakin meningkat seiring dengan perkembangan organisasi TNI AD. Untuk itu beberapa kongres telah diselenggarakan yaitu:

1. Kongres I tahun 1950 diadakan di Semarang dipimpin oleh Ny. A.H. Nasution yang menghasilkan keputusan sebagai berikut :a. Persatuan Istri Tentara diubah menjadi Persaudaraan Istri Tentara disingkat Persit. Tanggal 3 April ditetapkan sebagai hari jadi Persit. Struktur organisasi Persit disesuaikan dengan struktur organisasi TNI Angkatan Darat

2. Kongres II di Bandung tahun 1951

3. Kongres III di Denpasar tahun 1953.

4. Kongres IV di Yogyakarta tahun 1955.

5. Kongres V di Malang tahun 1958.

6. Kongres VI di Magelang tahun 1960.

7. Kongres VII di Jakarta tahun 1963.

8. Kongres VIII tahun 1964 di Jakarta merupakan kongres darurat yang dilaksanakan karena mewaspadai adanya penyimpangan dengan masuknya unsur-unsur non Pancasila. Kongres darurat tersebut dipimpin oleh Ny. A. Yani istri Men/Pangad selaku Ketua Umum DPP Persit yang menghasilkan dua keputusan penting sebagai berikut :

a. Persatuan Istri Tentara diubah menjadi Persatuan Istri Prajurit Kartika Chandra Kirana (Persit Kartika Chandra Kirana).
b. Pemimpin dijabat oleh istri pemimpin TNI Angkatan Darat secara fungsional.

9. Pada Kongres IX tahun 1967 ditetapkan lambang Persit Kartika Chandra Kirana yang merupakan hasil karya Mayor Caj Tranggono.Pada tahun 1962 himne dan mars Persit Kartika Chandra Kirana diciptakan oleh Bapak A. Tampubolon.

Selanjutnya kongres diadakan secara periodik, dan pada tahun 1974 istilah kongres diganti dengan rapat kerja.

Rapat kerja pertama dilaksanakan pada bulan April 1974 yang menghasilkan keputusan sebagai berikut: Mempertegas hasil kongres darurat tahun 1964. Ketua dan wakil ketua setiap tingkat kepengurusan dijabat secara fungsional. Kemudian istilah rapat kerja diganti menjadi musyawarah pusat (Mupus) yang diadakan setiap 3 tahun sekali sejak tahun 1978.

Hasil keputusan Mupus I s.d. IX secara garis besar adalah sebagai berikut: Mupus I tahun 1978 dipimpin oleh Ny. Widodo, memutuskan tentang status istri anggota militer titular TNI Angkatan Darat, istri purnawirawan dan warakawuri sebagai anggota biasa, sedangkan keanggotaan Kowad ditiadakan.

Mupus II tahun 1981 dipimpin oleh Ny. Poniman, memutuskan tentang status istri purnawirawan dan warakawuri sebagai anggota luar biasa.

Mupus III tahun 1984 dipimpin oleh Ny. Rudini, memutuskan tentang penyempurnaan tingkat kepengurusan Persit Kartika Chandra Kirana yang terdiri atas pengurus pusat, pengurus daerah, pengurus gabungan, pengurus cabang BS, pengurus koordinasi cabang, pengurus cabang, pengurus ranting dan pengurus anak ranting.

Mupus IV tahun 1987 dipimpin oleh Ny. Try Sutrisno yang bertepatan dengan diterbitkannya UU Republik Indonesia no. 18 tahun 1985 tentang organisasi kemasyarakatan, memutuskan:

a. Persit Kartika Chandra Kirana sebagai organisasi kemasyarakatan yang tergabung pada organisasi kemasyarakatan Dharma Pertiwi.
b. Pancasila sebagai satu-satunya asas Persit Kartika Chandra Kirana.

Mupus V tahun 1990 dipimpin oleh Ny. Edi Sudradjat, memutuskan:

Organisasi kemasyarakatan Persit Kartika Chandra Kirana berinduk kepada organisasi kemasyarakatan Dharma Pertiwi. Mencantumkan pasal tentang anggota kehormatan. meniadakan status keanggotaan bagi PNS wanita. istri PNS TNI AD sebagai anggota luar biasa Persit Kartika Chandra Kirana adalah juga anggota biasa IKKT.

Mupus VI tahun 1993 dipimpin oleh Ny. Edi Sudradjat, memutuskan:

a. wadah pembinaan bagi istri purnawirawan dan warakawuri TNI Angkatan Darat adalah organisasi kemasyarakatan Perip Purna Garini (sekarang Peripabri) dan Pepabri.

b. sebutan seksi kekaryaan diubah menjadi seksi sosial politik.

Mupus VII tahun 1996 dipimpin oleh Ny. R. Hartono memutuskan:Meniadakan musyawarah daerah, musyawarah gabungan dan musyawarah Cabang BS menjadi rapat kerja daerah, rapat kerja gabungan dan rapat kerja cabang BS.

Mupus VIII tahun 1999 dipimpin oleh Ny. Afifah Subagyo HS memutuskan:

a. Penasihat Utama ditiadakan

b. Istri Militer Tituler yang semula anggota biasa menjadi anggota luar biasa

c. Menambahkan uraian pada pasal yang tercantum dalam AD ART untuk wadah Korps Wanita TNI AD selaku Pembina Persit Kartika Chandra Kirana

d. Penambahan kebijaksanaan dalam atribut untuk seragam bagi yang menggunakan busana muslimah. Seksi Sosial Politik dihilangkan dan penambahan Urusan Komunikasi Sosial di Seksi Organisasi. Perubahan pelaksanaan Mupus Persit Kartika Chandra Kirana yang semula 3 tahun sekali menjadi 5 tahun sekali.

Mupus IX tahun 2004 dipimpin oleh Ny. Nora Ryamizard memutuskan:

a. Meniadakan istri militer titular

b. Menyempurnakan atribut untuk seragam upacara dan muslimah

c. Pembinaan warakawuri 1 dan 2 tahun menjadi 3 tahun.

Dalam perjalanan sejarahnya Persit Kartika Chandra Kirana pernah menerbitkan majalah Mekar pada tahun 50 an dan selanjutnya menerbitkan majalah Kartika Kencana sejak tahun 1983 sebagai media penerangan kepada anggota sampai sekarang.

Pada tanggal 7 Juli 1967 atas prakarsa Ibu Siti Hartinah Soeharto selaku Ketua Umum Persit Kartika Chandra Kirana didirikan Yayasan Kartika Jaya sesuai akte notaries nomor 6 tanggal 26 Juli 1967. Jabatan Ketua dan Wakil Ketua Yayasan Kartika Jaya sejak tahun 1988 dijabat secara fungsional oleh Ketua Umum dan Wakil Ketua Umum Persit Kartika Chandra Kirana.

Pada usianya yang ke 50 tahun 1996, melalui pertimbangan yang telah dikaji manfaatnya demi pengembangan dan kelancaran tugas yayasan sesuai tujuan yang dikandungnya, Persit Kartika Chandra Kirana di bawah pimpinan Ny. R. Hartono selaku Ketua Umum Persit Kartika Chandra Kirana melaksanakan peleburan yayasan-yayasan yang dikelola oleh PD, PG, dan PCBS kedalam satu wadah tunggal dengan nama Yayasan Kartika Jaya sesuai akte notaris nomor 20 tanggal 14 Desember 1995, yang langsung berada di bawah naungan Persit Kartika Chandra Kirana Pengurus Pusat. Selanjutnya dengan dikeluarkan UU RI No. 16 tahun 2004 tentang yayasan maka pada tanggal 16 Pebruari tahun 2005 maka jabatan Ketua dan Wakil Ketua Umum Persit Kartika Chandra Kirana selanjutnya Yayasan Kartika Jaya menjadi badan hukum yang berdiri sendiri.

Atas prakarsa Ny. Andy E. Sutarto, selaku Ketua Umum Persit Kartika Chandra Kirana, didirikan Yayasan Yatim, Yatim Piatu "Kartika Asih" pada tanggal 2 April 2002, menjelang Hari Ulang Tahun ke-56 Persit Kartika Chandra Kirana. Yayasan ini khususnya memberikan beasiswa bagi putra-putri prajurit yang gugur di dalam melaksanakan tugas, sebagai wujud kepedulian dan rasa tanggung jawab Persit Kartika Chandra Kirana terhadap masa depan generasi penerus bangsa.

Pada tanggal 10 Januari 2007, Kasad Jenderal TNI Djoko Santoso selaku Pembina Utama Persit Kartika Chandra Kirana meresmikan Wisma Kartika sebagai kantor Persit Kartika Chandra Kirana Pengurus Pusat. Demikian sejarah singkat Persit Kartika Chandra Kirana sejak kelahirannya pada tanggal 3 April 1946 hingga saat ini.

Selasa, 03 Februari 2009

Tatap Muka Ketua Persit dengan Para Pengurus














Ketua Persit KCK Daerah XVII/Cenderawasih usai melaksanakan giat Tatap muka berkenan melakukan Foto bersama dengan para warga Persit KCK Cabang XXXV DIM 1710/Timika dan Ranting BS III Denkav-3 Timika.















Ketua Persit KCK Daerah XVII/Cenderawasih usai melaksanakan giat Tatap muka berkenan melakukan Foto bersama dengan para Anggota Persit KCK Cabang XII DIM 1703/Manokwari.














Dalam Kesempatan yang sama usai berfoto dengan anggota Persit. Ketua Persit KCK Daaerah XVII/Cenderawasih Ny. Hanum A.Y. Nasution meninjau hasil kerajinan yang dibuat oleh Anggota Persit yang berada di jajaran Kodim 1703/Manokwari sekaligus berdialog dengan salah satu anggota mengenai kerajinan yang di pamerkan.














Ketua Persit KCK Daerah XVII/Cenderawasih saat memberikan arahan kepada para Anggota Persit pada kegiatan Tatap muka dengan Anggota Persit KCK Cabang XXIX Yonif 752 Koorcab Rem 171 bertempat di Aula Yonif 752/VYS.














Ketua Persit KCK PD XVII/Cenderawasih saat melakukan tatap muka dengan anggota Persit ranting XIII Kodim 1704/Sorong tepatnya di Koramil 1704-03 Sadnek.














Tatap Muka Ketua Persit KCK Daerah XVII/Cenderawasih dengan Anggota Persit Koorcab Rem 172/PW bertempat di Aula Makorem.




























Ketua Persit KCK Daerah XVII/Cenderawasih saat memberikan bingkisan kepada Anggota Persit di Aula Mako Denzipur 10/KYD Waena jayapura dalam kesempatan yang sama dilaksanakan penanaman pohon untuk penghijaun lahan.





























Ketua Persit KCK Daerah XVII/Cenderawasih saat berdialog dengan Anggota Persit KCK Cabang XXX Yonif 751/BS di Aula Mako Yonif 751 di daerah Sentani. Selain melaksanakan Tatap muka Ny. Hanum A.Y. Nasution juga melaksanakan kunjungan ke Sekolah Taman Kanak-kanak yang ada.














Ketua Persit KCK Daerah XVII/Cenderawasih saat memberikan Arahan kepada Anggota Persit Cabang XXXVIII Ranting 3 Yonif 755/Yalet. Dalam sambutannya mengatakan agar para Anggota persit harus senantiasa mampu mendorong suami agar dapat menciptakan karya terbaiknya dalam setiap pelaksanaan tugas.

Giat Kunker Ketua Persit ke Wamena

Pada awal Kegiatan Seusai dilantik menjadi Ketua Persit Kartika Chandra Kirana Daerah XVII/Cenderawasih Ny. Hanum A.Y. Nasution melaksanakan kunjungan kerja pertamanya ke Kabupaten Wamena untuk bertemu dengan Pengurus Persit yang berada di Kabupaten tersebut. Dalam kesempatan itu Ny. Hanum A.Y. Nasution berkesempatan mendampingi Bapak Pangdam XVII/Cenderawasih Mayjen A.Y. Nasution yang pada kesempatan yang sama juga melaksanakan kunjungan ke Wamena untuk melihat langsung kehidupan para prajuritnya yang berada di Batalyon 756/Wi Mane Sili berikut jajaran Kodim 1702/Wamena. Setibanya di bandara Wamena Pangdam XVII/Cenderawasih beserta Ibu disambut dengan tarian adat.
















Pangdam XVII/Cenderawasih Mayjen A.Y. Nasution beserta Ibu berkesempatan melakukan foto bersama dengan para penari di Batalyon 756/Wi Mane Sili Wamena.
















Pangdam XVII/Cenderawasih beserta Ibu Ketua Persit Kartika Chandra Kirana Daerah XVII/Cenderawasih memberikan bantuan berupa sembako kepada para warga di Bandara wamena di dampingi oleh beberapa pejabat di lingkungan Kodam. hal tersebut dilakukan sebagai bentuk kepedulian terhadap sesama.
















Pangdam XVII/Cenderawasih beserta Segenap pengurus Persit Kartika Chandra Kirana usai mengunjungi para prajurit di Batalyon 756/WMS dan Kodim 1702/Wamena berkesempatan pula melakukan kunjungan kepada kepala Suku Asmat untuk mendengar aspirasi sekaligus mempelajari karakteristik adat istiadat yang ada di tanah Papua. Adapun Pangdam beserta para Pengurus Persit Pengurus Daerah XVII/Cenderawasih disambut dengan upacara adat bakar batu sebagai tradisi bagi para tamu yang melakukan kunjungan ke Suku Asmat.















Dalam Kesempatan melakukan kunjungan ke Suku Asmat di Wamena Pangdam XVII/ Cenderawasih beserta Ibu Ketua Persit KCK Daerah XVII/Cenderawasih Ny. Hanum A.Y. Nasution menikmati Petatas (Ubi Jalar) dan kasbi (singkong) yang telah matang. adapun tanaman umbi-umbian tersebut menjadi komoditi dari Suku Asmat selain makanan pokok sagu.


















Ketua Persit KCK Daerah XVII/Cenderawasih beserta pengurus berkesempatan mengunjungi pasar tradisional yang berada di Wamena.














Untuk meningkatkan kepekaan sosial dan pendidikan di Tanah Papua pada Umumnya Pangdam XVII/Cenderawasih beserta Ketua Persit Daerah XVII/Cenderawasih berkesempatan mengunjungi Panti Asuhan pelangi yang berada di Wamena. Dalam kesempatan tersebut Ny. Hanum A.Y. Nasution memberikan sumbangan kepada Ketua Panti Asuhan guna dapat meningkatkan kualitas pendidikan bagi generasi harapan bangsa.














Pada Kesempatan akhir kunjungan kerja, sebelum meninggalkan Wamena Ketua Persit KCK Daerah XVII/Cenderawasih Ny. Hanum A.Y. Nasution berkenan mengunjungi salah satu Panti Asuhan dan berbincang dengan anak-anak yang berada di panti asuhan tersebut.